Bohong itu Boleh loh

bohong atau berbicara dusta itu di larang tapi boleh dalam 3 keadaan dan berikut ini hadits hadits yang menjelaskan tentang berbicara dusta dalam kitab irsyadul ibad

Imam Bukhari radhiyallahu anhu dan Imam muslim radhiallahu anhu telah meriwayatkan Hadits bahwa terdapat hadis bhawa yang artinya Nabi Muhammad Shalallahu ala wasallam bersabda bahwa empat hal jika melekat pada diri Seseorang maka orang itu masuk dalam kategori munafik murni.

Siapa saja yang memiliki satu saja dari 4 hal di atas maka Orang itu termasuk pelaku nifaq.

Sehingga dia mau meninggalkannya 4 hal tersebut adalah

  • jika ia berbicara maka melakukan kebohongan
  • ketika dia berjanji maka mengingkari
  • ketika melakukan perdamaian dia mencederai
  • Bila ia melakukan perselisihan maka ia pun melakukan penyimpangan.

Imam Ahmad radhiallahu Anhu dan Imam Abu Syech Ahmad radhiallahu Anhu bawaan menyampaikan

sebuah riwayat yang artinya hendaklah kalian mewaspadai perilaku dusta.

Di karenakan kebohongan itu merupakan aktivitas yang menjauhkan pada keimanan.

Imam tirmizi radhiallahu anhu dan Abu Naim radhiallahu anhu bahwa pernah menyampaikan riwayat.

yang artinya jika Seseorang hamba telah melakukan kebohongan maka malaikat menjauh darinya sejauh 1 mil.

Sebab merasa bau kenci atau tidak enak dari orang yang berbuat dusta itu.

Imam Al Hakim radhiallahu anhu pernah menyampaikan riwayat cukuplah Seseorang di katakan bohong.

Jika dia berbicara sesuatu dengan di perdengarkan nya dengan mengatakan dia yang mengucapkannya.

Cukuplah dia di katakan bohong jika mengatakan saya hanya mengambil hak saya tanpa meninggalkannya.

Imam Ahmad radhiallahu anhu dan Abu Daud radhiallahu anhu telah menyampaikan riwayat yang artinya Celakalah bagi orang yang berbicara namun berbicara yang dusta supaya orang lain tertawa.

Dan Celakalah orang itu dan Celakalah orang itu.

Your Website Title
How to Share With Just Friends

How to share with just friends.

Posted by Facebook on Friday, December 5, 2014

Dilarang berbohong kecuali dengan 3 keadaan

Bagaimanapun, berbohong pun tidak bisa tanpa memperhatikan konteksnya. Pada waktu dan tempat yang seperti apa ujaran kebohongan itu di sampaikan.

Sebab, Nabi SAW pun membolehkan seorang Muslim untuk berbohong saat berada dalam tiga keadaan, yakni perang dalam jalan Allah (jihad fii sabilillah), mengupayakan perdamaian antarsesama Muslim, dan interaksi suami-istri dalam menjaga harmoni rumah tangga.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, dari Ummu Kultsum, perempuan tersebut mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bukanlah seorang pendusta orang yang berusaha mengislahkan (mendamaikan) antara seseorang dengan yang lain sehingga tumbuh kebaikan atau ia jadi berkata baik.”

Lebih lanjut, Ummu Kultsum juga menjelaskan, “Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW membolehkan orang berdusta kecuali dalam tiga hal, yakni dalam perang, mengislahkan (mendamaikan) antara seseorang dengan yang lain, dan suami bercerita kepada istrinya atau sebaliknya–istri kepada suaminya.”


والله اعلم بالصواب