Secara bahasa, kata ikhlas artinya murni, tidak bercampur dengan yang lainnya. Maka dari itu, ikhlas adalah memurnikan sesuatu. Sedangkan secara terminologi ikhlas adalah mengerjakan amal perbuatan lillahi ta’ala, semata-mata karena Allah SWT, dan bukan karena faktor lainnya.
Ikhlas dalam beramal
Tentang keberkahan amal yang ikhlas dan memberikan pengaruh keberkahan (bertambahnya nilai kebaikan) زيدة الخير kepada anak cucu keturunan sampai hari kiamat ialah seperti riwayat yang disampaikan berikut ini:
bahwasanya sewaktu Nabi Adam alaihissalam diturunkan ke bumi,
maka para bintang bintang yang bersifat datang menyambut beliau dengan mengucapkan salam dan bermaksud mengunjungi Nabi Adam.
Nabi Adam pun kemudian berdoa untuk semua jenis binatang yang menyambutnya itu
kemudian tiba tiba datanglah sekelompok kejang dengan menyampaikan salam
salam kepada Nabi Adam dan ikut menyambut kedatangan beliau berikutnya
Nabi Adam mendoakan sekelompok kijang ini dan mengusap punggung
mereka tidak lama kemudian tampak bau minyak misik pada sekelompok kejang ini.
Sekelompok kijang yang berubah wangi ini (A) kemudian dilihat sekelompok kijang (B) dan kelompok (B) bertanya “darimana bau wang ini?”
Maka sekelompok kijang (A) menjawab kami ini mengunjungi kekasih Allah Nabi Adam ‘Alaihissalam dengan tulus.
Kemudian beliau mendoakan dan mengusap punggung punggung kami mendengar kisah ini
kelompok di Jambi bergegas meniru kelompok (A) dengan mengunjungi Nabi Adam.
nabi pun mendoakan kelompok kijang (B) dan mengusap punggung mereka.
Namun yang terjadi tidak nampak sesuatu pun bau wangi dari kelompok kijang B ini.
Melihat kenyataan ini maka kelompok kijang
maka berkatalah kelompok kijang (A) kalian semua itu melakukan amal tidak ikhlas,
hanya ingin mendapat bau wangi sebagaimana yang di alami teman teman mu ini
teman teman mu yang bercampur selain mencari ridho Allah (ikhlas)
maka dari itulah bau wangi itu akan terus dirasakan sampai generasi selanjutnya (kiamat).
“wahai Allah berikanlah rezeki ikhlas kepada kami dan jadikanlah kami semua termasuk orang-orang yang ikhlas”.
Indikator Orang Ikhlas
1.Orang yang ikhlas akan menyembunyikan kebaikanya seperti menutupi kejelekannya.
2.puncaknya ikhlas itu tidak suka pujiannya manusia.
Ikhlasnya Orang Tua
Jika ingin putra putrinya hafal Quran. syaratnya Orang tua harus ikhlas jika anaknya menghafalkan Alquran.
Lalu orang tuanya mengirim Fatihah kepada anaknya sehari semalam 100 x,
dan orangtua juga harus Rajin qiyamullail (tahajud) berdoa kepada Allah supaya anaknya diberikan kemudahan dalam menghafal Quran. Nyai Hj.musyafa’ah Adlan PP.walisongo Jombang.
keikhlasan dalam menggenggam Alquran
ketika kamu cepat menghafal Alquran bukan berarti kamu hebat, ketika kamu sulit menghafal Alquran bukan berarti kamu bodoh. Ilmu dan hafalan itu nur(cahaya), maka ikhlaslah dan gapai ridho Allah.Dr.K.H Ahsin Sakho Muhammad Al Hafidz.
Do’a dan hajat terlebih dahulu sebelum ngaji, agar ketika kita mengaji tidak ada unsur tujuan atau keinginan. Niatkan semuanya Lillahita’allah Dr. Muhammadun M.S.I
berikanlah apa yang terbaik darimu buat Alquran. waktumu, pengorbananmu, ketulusan cintamu. Alquran akan membalasmu dengan yang lebih bagus lagi. Dr.K.H Ahsin Sakho Muhammad Al Hafidz
Penutupan
ketulusan jiwa dan keikhlasan hati terletak pada pribadi yang murni.
Hidup akan lebih bermakna jika di jalankan dengan ketulusan dan keikhlasan yang murni.
Leave a Reply