Ilmu Didatangi bukan Mendatangi

Dalam perspektif bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang bidang tertentu yang kejadiannya secara sistematis.

Sedangkan dalam prespektif al-Qur’an (QS.Lukman :27 ) adalah segala pengetahuan manusia tentang alam fisik maupun metafisik baik memperoleh melalui pengalaman empiric, melalui hasil pemikiran rasional, melalui penghayatan hati,maupun melalui wahyu, ilham baik yang langsung maupun tidak langsung.

Adab Dalam Mencari Ilmu

Salah satu cara agar pengetahuan yang Kita milik Berkah dan bermanfaat adalah dengan memperhatikan etika atau adab dalam belajar. Adab sangat penting dalam proses belajar.

Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan pengetahuan dan keberkahannya jika cara dan adab mencari Pengetahuan tidak kita tunaikan.

Salah satu adab adab dalam belajar adalah ilmu didatangi bukan mendatangi.
Sebagaimana Para ulama menjelasakan,

العلم يؤتى و لا يأتي

“Ilmu (agama) itu didatangi bukan ilmu yang mendatangi”

Akan tetapi dengan kemajun zaman dan perkembangan tekonologi kita semkin mudah untuk memdapatkan informasi, bahkan pengetahuan khususnya tentang Agama.

Kami bersyukur, media-media saat Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk menyebarkan pengetahuan tenteng agama atau dakwah yangmana orang yang tinggalnya jauh dari majlis atau di daerahnya sulit untuk mendapatkan majlis bisa mengakses sosial media untuk memdapatkan pengetahuan tersebut, tetapi bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk mengakses majlis dengan mudah atau seseorang itu rumahnya berada dekat dengan Majlis alangkah lebih baik belajar langsung di Majlis daripada melalui Internet dan jejaring sosial. Ingat Kami datang ke Majlis, bukan ilmu yang datang melalui media sosial.

6 Adab Yang sering terjadi tapi harus menghindari

  1. Datang terlambat ke Majlis
  2. Duduk selalu paling belakang
  3. Duduk sambil menyandar (tanpa udzur)
  4. memainkan gadget tanpa ada keperluan
  5. Terlalu banyak bercanda atau ribut dalam majelis
  6. niatnya hanya ingin memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat serta lupa memperhatikan dan mencontoh adab dan akhlak gurunya.

Penutup

Semoga kita bersemangat untuk terus menghadiri pertemuan-pertemuan Majlis ilmu di dunia nyata, bukan hanya berdikari dalam pengetahuan di dunia maya atau di Internet.

والله اعلم بالصواب