Menyongsong 1 Abad NU dan Jaminan Masa Depan Peradaban

Wajah baru Nahdlatul Ulama (NU) hari ini memiliki peran lebih yang harus segera di realisasikan dalam menyongsong 100 abad Nahdlatul Ulama.

Selain menjaga NKRI dari para perong-rong yang hari ini terus mengikis persatuan dan kesatuan bangsa, Nahdatul Ulama juga berperan lebih dalam merawat dan membangun masa depan peradaban.

Di awal bulan tahun 2022, banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Menghantam satu persatu kultur dan keyakinan lokalitas daerah yang semestinya itu di hargai sebagai kemajemukan dan fitrah.

Dalam menyongsong 1 abad Nahdlatul Ulama, generasi muda NU saat ini harus sudah menentukan posisi sebagai pioneer NU.

Dalam segala bidang, dari mulai kajian komprehensif Turats Klasik keislaman yang di kembangkan sesuai keadaan dan situasi zaman.

Pengembangan sains dan teknologi, pendidikan dan pelatihan yang berdampak dan semua itu harus merata kepada semua kalangan muda NU.

Menuju kemandirian organisasi yang lebih berdampak, Inilah salah satu proses dari pembangunan peradaban.

Artinya, pioneer generasi muda hari ini sudah harus mengumpulkan pasukan,

Dan barisan yang sesuai dengan potensi masing-masing yang nanti akan ahli dan professional di bidangnya.

Pengembangan organisasi hari ini salah satunya adalah kolaborasi, saling dukung dan support.

Bukan lagi sentimen kelompok yang tidak berdampak apa-apa untuk kemajuan Nahdatul Ulama dan ummat sendiri yang ada malah menjadi penghambat akselerasi.

Inilah Pioneer generasi muda Nahdatul Ulama yang akan nanti meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama di masa depan dan menjamin peradaban.

Untuk saat ini upaya yang bisa di lakukan adalah dengan pemerataan fasilitas

Pendidikan Pesantren dan Perguruan Tinggi untuk peningkatan SDM Nahdatul Ulama.

Digitalisasi yang melayani Kyai dan akselerasi organisasi yang berdampak bagi masyarakat dan kader itu sendiri.