Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 72-73

Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 72-73. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag

Q.S. Al-Kahfi : 72

قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا

Artinya :

Dia berkata, “Bukankah sudah aku katakan bahwa sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku?”

Q.S. Al-Kahfi : 73

قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا

Artinya :

Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku.”

Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 72-73

(72) Mendengar ucapan Nabi Musa ini maka Nabi Khidir pun menjawabnya “Bukankah saya telah berkata sebelumnya bahwasannya sesungguhnya engkau itu tidak akan sabar untuk berjalan besamaku.”

(73) Nabi Musa a.s berkata kepada Nabi Khidir a.s “Janganlah engkau menghukumku karena sebab kelupaan yang saya lakukan dari menerima persyaratan yang telah engkau ajukan dan meninggalkan protes atau ingkar atas apa yang engkau lakukan.

Janganlah engkau membebaniku dengan sesuatu kesulitan dari urusanku ini. Yakni saya memohon kepadamu untuk memperlakukanku dalam perjalanan ini dalam perlakuan yang memaafkan dan memberikan kemudahan.”

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 72-73

(72) Melihat tindakan dan ucapan Nabi Musa ini maka Nabi Khidir mengingatkan kembali syarat yang pernah di ajukan kepada Nabi Musa untuk boleh berjalan bersama Nabi Khidir dalam mencari ilmu.

Nabi Khidir pun mengucapkan pertanyaan “Bukankah syarat yang saya ajukan kemarin ialah bahwa dirimu tak boleh ingkar / protes atas tindakan apa saja yang saya lakukan di karenakan dirimu itu tidak mengetahui pengetahuan apa yang saya lakukan sedangkan tindakan saya ini termasuk kemaslahatan yang belum engkau ketahui.”

(73) Nabi Musa a.s melalui ayat ini meminta kembali kepada Nabi Khidir untuk tidak memberatkan dan memayahkan Nabi Khidir. Terdapat riwayat hadits dari Rasulullah Muhammad Saw bahwa beliau pernah bersabda bahwasannya di awal mula Nabi Musa itu adalah orang yang pelupa.

Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 72-73

(72) Bahwa Nabi Khidir mengingatkan kembali kepada Nabi Musa sebagai murid untuk menepati perjanjian yang telah di buat yakni perjanjian yang berat untuk tidak bertanya apapun atas apa yang di lakukan Nabi Khidir.

(73) Nabi Musa a.s meminta kepada Nabi Khidir untuk tidak di hukum sebab melanggar wasiat/syarat yang telah di tetapkan oleh Nabi Khidir a.s.

Dalam pernyataan ini ucapan Nabi Musa mengandung unsur tauriyah (melahirkan sesuatu di luar yang di maksud). Dan sekaligus menyamarkan apa yang di maksud. Dalam hal ini Nabi Musa a.s di dalam hatinya merasa takut untuk bohong dan ini adalah bentuk keingkaran di dalam hati.

Berikutnya Nabi Musa meminta kepada Nabi Khidir untuk tetap bisa menemani perjalanan bersama Nabi Khidir sekalipun beliau merasa bersalah. Dan akhirnya Nabi Khidir menerima alasan Nabi Musa sehingga beliau berdua turun dari perahu.

Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 72-73

(72) Ayat ini bersifat mengingatkan seorang guru kepada murid atas perjanjian yang telah dibuat.

(73) Nabi Musa a.s meminta kepada Nabi Khidir untuk memaafkan kesalahan karena tidak bisa menjaga syarat yang diajukan di awal. Sekaligus Nabi Musa memintanya untuk tetap bisa berjalan bersama Nabi Khidir dalam mencari ilmu.

Penutup

Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 72-73. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca Juga : Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 74