Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 45

Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 45. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag

Q.S. Al-Kahfi : 45

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا

Artinya :

“Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, yaitu ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering kerontang yang diterbangkan oleh angin. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 45 :

Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw dalam mendidik umatnya ketika menyikapi dunia. “Wahai Muhammad, buatlah perumpamaan bagi kaummu, yakni perumpamaan kehidupan dunia seperti keadaan air yang Kami (Allah) turunkan dari langit.”

“Kemudian dari air itu bercampur dengan bumi lalu tumbuh tanaman-tanaman bumi yang segar dan bagus. Dan pada saatnya nanti tanaman-tanaman itu akan menjadi kering yang akan di pisahkan oleh hembusan angin.”

“Yakni tanaman yang asalnya bagus sebab dapat siraman air dari langit, pada masanya nanti akan kering dan terpisah bagian-bagiannya. Setelah terpisah maka angin pun akan melenyapkan bagian-bagian tanaman itu.”

Maknanya adalah dalam hal ini kehidupan dunia di perumpamakan dengan tanaman-tanaman yang bagus dan segar pada awalnya. Namun pada proses berikutnya, tanaman-tanaman itu akan kering, terpecah-pecah, terpisah-pisah dan sirna oleh hembusan angin.

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 45 :

Melalui ayat ini Allah Swt memerintahkan Baginda Nabi Muhammad Saw untuk menyampaikan pembelajaran kepada umatnya. Tentang kehidupan dunia yang sifatnya sesaat dan segera sirna.

Dalam hal ini pembelajaran yang di lakukan menggunakan metode perumpamaan. Yakni kehidupan dunia itu dari segi keindahaannya sesaat, kerusakan dan kemusnahannya. Di ibaratkan seperti tanaman di musim hujan yang terkena air kemudian tanaman itu tumbuh dan berkembang sehingga mencapai puncaknya.

Namun demikian, tidak lama lagi ketika musim kemarau, tanaman itu menjadi kering karena tidak terkena air. Setelah kering, tangkai-tangkainya menjadi rontok bersamaan dengan daun. Dan di saat itulah ketika ada angin tanaman itu menjadi berterbangan terbawa oleh angin.

Dan di dalam sebuah hadits shohih, Nabi Saw pernah bersabda bahwa dunia itu memiliki sifat halwah (mempesona) dan hadroh (mengagumkan) namun semua itu hanya sementara.

Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 45 :

Ayat ini adalah nasehat bagi orang-orang yang membanggakan harta sehingga menyombongkan diri kepada orang-orang miskin. Allah Swt memiliki kekuasaan yang absolut untuk menciptakan sesuatu yang sempurna di awalnya, berkurang di tengahnya dan rusak pada akhirnya.

Demikian inilah keadaan dunia itu. Maka dari itulah, bagi orang yang berakal tidak akan mencapai kebahagiaan dengan adanya dunia ini.

Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 45 :

Memang demikianlah keadaan tanaman yang tersiram oleh air, akan terlihat mempesona namun pada masa berikutnya tanaman itu akan mengalami kekeringan, rusak dan hancur.

Sehingga seolah-olah tanpa pernah ada. Gambaran inilah kehidupan dunia itu hanya mempesona di awal saja dan akhirnya sirna seolah-olah tak pernah ada.

Penutup

Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 45. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca Juga : Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 46