Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 60. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag
Q.S. Al-Kahfi : 60
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.”
Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 60
Allah Swt memerintahkan Baginda Nabi Muhammad Saw untuk mengingat kembali sejarah masa lalu tentang kisah Nabi Musa. Bersama pemuda yang mengikutinya untuk menemui Nabi Khidir yang ada di tepian laut yang menjadi pertemuan dua lautan.
Di saat itulah Nabi Musa a.s berkata kepada pemuda yang hidup bersama Nabi Musa yakni pemuda yang bernama Yusya’ bin Nun. Ia adalah seorang pemuda yang selalu mengikuti Nabi Musa, melayani keperluan Nabi Musa. Serta mengambil ilmu atau belajar kepada Nabi Musa.
Ucapan tersebut adalah “Saya tidak akan berhenti untuk terus berjalan sehingga saya sampai pada pertemuan dua lautan.” Yakni tempat pertemuan laut Romawi dan laut Persia yang berdekatan dengan wilayah timur. Artinya tempat ini merupakan pertemuan wilayah barat dan wilayah timur.
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 60
Sebab munculnya ucapan Nabi Musa a.s kepada Yusya’ bin Nun ini adalah bahwasannya Nabi Musa itu diberitahu oleh Allah. Ada seorang hamba Allah yang berada di tepian laut yang menjadi pertemuan dua lautan. Dan hamba Allah ini memiliki ilmu yang belum dikuasai oleh Nabi Musa.
Maka mendengar pemberitahuan dari Allah ini, Nabi Musa pun bergegas pergi untuk bisa bertemu dengan hamba Allah tersebut. Supaya Nabi Musa bisa belajar ilmu.
Nabi Musa a.s pun terus berkomitmen untuk terus mencari meskipun membutuhkan perjalanan bertahun-tahun.
Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 60
Yusya’ bin Nun ini adalah salah seorang pemuda yang berasal dari kalangan pemuda Bani Israil. Nabi Musa a.s sebelumnya ini pernah terbesit di dalam hatinya bahwa di dunia ini tidak ada seorang pun yang lebih alim dari saya.
Mendengar suara hati Nabi Musa ini, kemudian Allah berkata kepada Nabi Musa. “Wahai Musa sesungguhnya di dunia ini ada seorang hamba-Ku yang lebih ahli ibadah, lebih alim daripada kamu dan hamba-Ku itu bernama Khidir a.s”
Mendengar pemberitaan Allah ini, Nabi Musa pun berkata “Wahai Allah Tuhanku, tunjukkan kepada diriku, dimanakah Nabi Khidir itu?”
Kenudian Allah menjawab “Dia (Nabi Khidir) berada di pinggiran laut yang menjadi pertemuan dua lautan.”
Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 60
Yusya’ bin Nun adalah cicit Nabi Yusuf. Sehingga menurut satu pendapat, Yusya’ adalah pembantunya Nabi Musa.
Menurut salah seorang mufasir yang dinamakan dua lautan ialah simbol bahwa Nabi Musa adalah orang yang ilmunya sangat banyak ibarat lautan.
Namun ilmunya Nabi Musa ini adalah ilmu dzohir sedangkan lautan kedua adalah ilmunya Nabi Khidir yang sangat banyak yang diibaratkan seperti lautan dan ilmu ini adalah ilmu batin.
Nabi Musa suatu ketika pernah khutbah di tengah masyarakat Mesir. Dan di antara isi khutbahnya itu beliau mengatakan “Adakah seorang yang lebih alim dari saya?”
Maka mendengar khutbah ini Allah mengingatkan kepada Nabi Musa a.s dengan memberi wahyu bahwa “Ada seorang hamba-Ku yang bernama Khidir a.s yang lebih alim darimu dan dia ini berada di pinggiran laut”
Dan ternyata Nabi Khidir memiliki kelebihan ada hanya dari segi ilmu tapi beliau dikatakan orang yang lebih mencintai Allah, selalu memutuskan dengan kebenaran dan tidak pernah mengikuti hawa nafsunya.
Penutup
Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 60. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Leave a Reply