Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 61. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag
Q.S. Al-Kahfi : 61
فَلَمَّا بَلَغَا مَجۡمَعَ بَيۡنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِي ٱلۡبَحۡرِ سَرَبٗا ٦١
Artinya :
“Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.”
Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 61
Ketika Nabi Musa a.s. dan Yusya’ bin Nun telah sampai pada tempat pertemuan dua lautan itu (beliau berdua sebenarnya belum tahu kalau sudah sampai). Maka di saat itulah mereka berdua lupa dengan ikan yang menjadi bekal perjalanannya.
Yakni Yusya’ bin Nun rohimahullah lupa dengan keberadaan ikan yang di bawanya sebagai bekal perjalanan dan begitu pula Nabi Musa pun tidak ingat lagi atas ikan itu. Di saat itulah Allah Swt menjadikan mukjizat ikan itu dengan kembali hidup di pertemuan dua laut itu.
Dan setelah hidup ikan pun berjalan di lautan seolah-olah lautan itu seperti terowongan yang panjang. Dalam hal ini sesungguhnya Allah lah yang menjadikan ikan itu hidup kembali.
Mampu berjalan di lautan dengan menjadikan bekas lautan yang dilewati ikan itu menjadi sesuatu yang padat. Seolah-olah lautan itu seperti jalan dan mampu untuk dilewati sehingga Nabi Musa pun bisa bertemu Nabi Khidir.
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 61
Ikan yang di bawa beliau berdua adalah ikan bekal perjalanan yang diasingkan. Tempat pertemuan dua laut itu disebut sebagai air kehidupan dan sebenarnya ketika beliau berdua sampai di pertemuan dua lautan ini mereka tertidur karena kecapean.
Di saat itulah ikan asin yang menjadi bekal perjalanan terkena cipratan air laut tersebut dan di saat itulah ikan menjadi hidup kembali dan keluar dari wadah perbekalan yang di pegang Yusya’ bin Nun.
Kemudian ikan itu pun kemudian menuju kelautan. Di saat Yusya’ terbangun, beliau melihat ikan itu berjalan di lautan dalam keadaan seolah-olah membuat terowongan dan air laut yang di lewati ikan itu terlihat menjadi padat.
Sehingga menurut sahabat Ibnu Abbas, setiap tempat yang di lewati ikan itu tidak lain menjadi kering. Sehingga berubah menjadi benda padat.
Hal ini sebagaimana yang di sampaikan Rasulullah Saw bahwa air yang telah di lewati ikan itu menjadi merenggang dan menjadi padat setelah di lewati itu.
Sehingga seolah-olah ada jendela masuk ke dalam lautan yang akan di jadikan jalan Nabi Musa a.s untuk di pertemukan dengan Nabi Khidir a.s.
Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 61
Tempat pertemuan dua laut yang menjadi tujuan Nabi Musa a.s dan Yusya’ a.s yang menjadi tujuan mereka dalam melakukan perjalanan ketika telah sampai di situ. Tanpa sadar maka Allah menunjukkan kekuasaan-Nya agar mereka tahu bahwa tempat yang di cari sudah sampai.
Cara mengingatkan Allah adalah menjadikan ikan perbekalan menjadi hidup karena terciprati air laut yang menjadi pertemuan dua lautan. Menurut satu riwayat, pemuda ini (Yusya’ a.s) pada waktu itu mencuci ikan bekal itu karena di awetkan dengan garam.
Namun di saat ikan itu di cuci ikan pun menjadi hidup dan lepas ke lautan. Di tempat pertemuan ini sebenarnya Nabi Musa dan Yusya’ dalam keadaan lelah dan lapar, sehingga menginginkan istirahat dan makan.
Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 61
Di saat Nabi Musa sudah sampai pada pertemuan dua lautan itu tanpa di sadari mereka sudah sampai. Maka Allah mengingatkannya dengan memberi mukjizat-mukjizat tersebut adalah ikan yang asalnya mati dan di awetkan dengan garam berubah menjadi hidup.
Setelah terkena air laut di tempat itu dan akhirnya ikan itu menjadi pertanda bahwa Nabi Musa beserta pemuda itu akan menemukan apa yang di cari karena ikan itu merubah lautan menjadi jalan yang padat yang bisa di lewati oleh Nabi Musa a.s untuk bertemu dengan Nabi Khidr a.s.
Penutup
Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 61. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Leave a Reply