Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 63. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag
Q.S. Al-Kahfi : 63
قَالَ أَرَءَيۡتَ إِذۡ أَوَيۡنَآ إِلَى ٱلصَّخۡرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ ٱلۡحُوتَ وَمَآ أَنسَىٰنِيهُ إِلَّا ٱلشَّيۡطَٰنُ أَنۡ أَذۡكُرَهُۥۚ وَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِي ٱلۡبَحۡرِ عَجَبٗا ٦٣
Artinya :
Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali”.
Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 63
Pemuda itu (Yusya’ bin Nun) berkata “Ingatlah engkau wahai Nabi Musa a.s ketika kita mencari tempat berlindung di pinggiran laut itu, sungguh saya lupa menceritakan tentang ikan itu. Dan tidak ada yang melalaikan diriku tentang cerita ikan tadi kecuali hanyalah syetan. Sehingga saya pun lupa untuk menuturkan tentang keberadaan ikan tersebut”.
Dan kemudian ikan yang kembali hidup itu mengambil jalannya ke dalam lautan dengan cara yang mengarahkan yakni sebagaimana penjelasan yang telah lewat.
Bahwa ikan tersebut seolah-olah membuat terowongan di dalam air dan air yang di lewati ikan itu menjadi padat seolah-olah menjadi jalan yang bisa di lewati.
Lafadz الشَّيْطَانُ d ibuat badal dari dhomir هاء , lafadz أَذۡكُرَهُ merupakan badal isytimal (pengganti yang memiliki keterkaitan).
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 63
Yusya’ bin Nun a.s merespon perintah Nabi Musa a.s bahwa dirinya tidak bisa menghadirkan makanan karena makanan yang berupa ikan itu telah hilang. Dan Yusya’ lupa menceritakan kejadian tentang hilangnya ikan sebab di lupakan oleh syetan.
Setelah menceritakan ulang maka keduanya melihat ikan itu dengan penuh kekaguman seperti penjelasan tafsir sebelumnya.
Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 63
Nabi Musa a.s setelah bertanya kepada Yusya’ bin Nun, maka Yusya’ pun menjawab. Bahwa ketika kita mencari tempat untuk istirahat di pinggir sungai Nil tadi sebenarnya saya (Yusya’) itu lupa dengan ikan yang kita bawa.
Dan tidak ada yang melupakan tentang itu kecuali adalah syetan melalui godaannya yakni melalui was-was. Dan kemudian Yusya’ bin Nun menceritakan kembali bahwa ikan yang mereka bawa itu telah hidup kembali dan berjalan di lautan.
Dengan keadaan yang mengagumkan yaitu ikan tersebut seolah-olah mendapat jalan dan air bekas di lewati ikan itu menjadi padat. Mendengar cerita itu Nabi Musa meminta kembali ke tempat hilangnya ikan itu.
Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 63
Di dalam ayat ini mengisahkan tentang Yusya’ bin Nun a.s yang mengalami godaan syetan sehingga lupa menceritakan keberadaan ikan yang asalnya mati menjadi hidup kembali.
Syetan ini memberikan godaannya melalui was-was kuat sehingga Yusya’ bin Nun mengalami kesibukan yang tidak berkaitan dengan ikan.
Penutup
Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 63. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Leave a Reply