Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 96. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag.
Q.S. Al-Kahfi : 96
ءَاتُونِي زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارٗا قَالَ ءَاتُونِيٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرٗا ٩٦
Artinya :
Berilah aku potongan-potongan besi”. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu”
Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 96
Raja Dzulqornain berkata : “Berilah saya potongan-potongan besi yang seukuran batu yang di gunakan untuk pembangunan agar besi ini nantinya akan di buat bangunan benteng.”
Kemudian raja Dzulqornain membakar potongan- potongan besi itu dengan kayu dan batu bara sehingga Raja Dzulqornain itu mampu membuat benteng yang seukuran dengan 2 gunung.
Setelah benteng berdiri maka di buatlah alat peniup dan tempat bara api di sekitar benteng itu. Setelah itu Raja Dzulqornain itu berkata : “Tiuplah lubang yang ada di benteng ini ketika ada api yang berada di atasnya.”
Dan Raja Dzulqornain pun berkata lagi : “Datangkanlah kepadaku dan siapkanlah Tembaga yang nantinya akan semakin membuat kokoh benteng ini karena telah menjadi satu bagian.”
Menurut satu versi qiro’ah lafadz ٱلصَّدَفَيۡنِ di baca ٱلصُّدُفَيۡنِ . Dan qiroah yang lain membacanya ٱلصُّدْفَيۡنِ . Di dalam susunan ayat ini terdapat Tanazu ( rebutan 2 kalimat fi’il/ kata kerja dalam mengamalkan ma’mulnya atau objeknya)ز
Dalam hal ini ma’mul yang pertama yakni قِطْرًا di buang di karenakan kalimat fi’il yang ke 2 yakni ْ أُفۡرِغۡ telah mengamalkan قِطْرًا / ma’mulnya.
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 96
Bahwa Raja Dzulqornain memerintahkan rakyatnya untuk mengumpulkan serpihan-serpihan besi yang nantinya akan di buat menjadi benteng yang membentang di antara 2 pegunungan.
Sehingga dengan benteng yang setinggi gunung ini akan bisa mencegah Ya’juj Ma’juj untuk memasuki wilayah mereka. Di samping itu pula benteng/ tembok yang berdiri kokoh ini nanti akan di beri lubang peniup api agar benteng itu semakin kokoh dan menakutkan bagi bangsa Ya’juj Ma’juj.
Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 96
Bahwa Raja Dzulqornain itu meminta potongan-potongan besi dengan jumlah yang banyak yang telah di miliki oleh bangsanya. Dan besi ini nantinya akan di satukan menjadi satu papan/ tembok dengan cara di bakar terlebih dahulu sehingga menjadi menjadi satu bentuk.
Tinggi dari besi ini di buat setara dengan tingginya 2 gunung yang menjadi pintu masuk Ya’juj Ma’juj. Setelah benteng ini berdiri maka Raja Dzulqornain pun membuat lubang yang fungsinya untuk membakar api di sekitar benteng itu. Menurut riwayat, tinggi benteng ini adalah 200 dziro sedangkan lebarnya adalah 50 dziro.
Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 96
Bahwa untuk meminimalisir pengeluaran / pembiayaan dalam pembuatan benteng maka Raja Dzulqornain mengajak rakyatnya untuk menyerahkan besi-besi yang di miliki untuk di kumpulkan menjadi satu. Kemudian Raja Dzulqornain pun memerintahkan kerjasama antara punggawa kerajaan dan bangsanya dalam membangun benteng itu.
Penutup
Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 96. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Leave a Reply