Puasa Ramadhan 2022

Bulan Suci ramadhan yang insyallah akan dilaksanakan pada tangga 1 Ramadhan 1443 H atau bertepatan dengan tanggal 3 April 2022 ini merupakan suatu kesempatan untuk memperbanyak amal sholih.

Sebab pada bulan suci ramadhan 2022 semua yang berkesempatan menjumpainya adalah sebab doa-doa dirinya dan umat muslim lainnya.

Doa untuk dapat berjumpa dengan bulan suci ramadhan tidak lain dan tidak bukan sering kita baca dan kita dengar yaitu :

Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhana.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”

Doa ini biasa kita baca pada saat bulan rajab dan pada saat ini kita telah mendekati bulan ramdhan yang insyallah kita semua bisa melaksanan puasa.

Ngomong-ngomong soal puasa 2022 apa sih sebenarnya puasa itu dan bagaimana sejarahnya puasa itu.

Puasa

Puasa sendiri merupakan menahan diri dari makan dan minuman serta hal-hal yang dapat merusak puasa itu sendiri.

Dan ada sebagai kaum muslim berpuasa tidak hanya menahan diri dari hal-hal di atas tapi juga menghindari hal-hal yang dapat membatalkan pasalanya puasa seperti berbohong sebab Puasa sendiri merupakan amalan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allahتعالى.

Waktunya Puasa

Puasa sunah maupun puasa wajib waktu pelaksanaanya mulai dari fajar sidiq sampai terbenamnya matahari.

Bagi Muslim yang tidak puasa

Bagi seorang muslim yang tidak puasa harus punya udzur syara seperti sakit yang membahayakan apa bila dia tidak makan dan bisa menyebabkan kematian.

Maka bagi orang muslim ini wajib mengganti di lain waktu.

Sejarah puasa

Puasa mulai di berlakukan oleh nabi muhammad صلى الله عليه وسلم pada tahun ke 2 hijriyah.

Sebelum di wajibkan untuk berpuasa umat muslim juga berpuasa pada bulan muharam tanggal 10 dan hal ini juga di lakukan oleh orang yahudi yang mana mereka berpuasa sebab pada saat itu nabi Isa عليه سلم di selamatkan oleh Allah تعالى dari raja fir’aun.

Dalam buka misteri bulan ramadhan karya Yusuf Burhanudin menjelaskan

bahwa awalnya kaum muslim berpuasa sampai waktu magrib setelah itu mereka di perbolehkan untuk makan, minum, bersetubuh dan lainnya hingga menunaikan shalat isya dan tidur setelah itu mereka tidak di perbolehkan lagi melakukan hal-hal tersebut samapi waktunya berbuka.

Akan tetapi banyak dari umat muslim yang melanggar sebab memberatkan hingga Allah تعالى menurunkan

Surat Al baqarah ayat 187 yang artinya :

“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu.

Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah di tetapkan Allah bagimu.

Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.

Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”

والله اعلم با صواب