Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 77

Assalamualaikum, kali ini kami akan melanjutkan kajian tafsir dari yang sebelumnya. Yakni Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 77. Sebelum membaca 4 tafsir mari kita baca terlebih dahulu ayat beserta terjemahannya menurut Al-Qur’an Kemenag

Q.S. Al-Kahfi : 77


فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا

Artinya :
Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.”

Tafsir Jalalain Surat Al-Kahfi Ayat 77

Kemudian beliau berdua pun melanjutkan perjalanan sehingga keduanya sampai pada penduduk desa dan penduduk ini bernama penduduk Anthofiyah. Beliau berdua ini meminta jamuan makanan kepada penduduk Anthofiyah.

Namun yang terjadi penduduk ini menolak untuk memberi jamuan kepada beliau berdua. Kemudian beliau pun setelah ditolak melihat sebuah tembok yang tingginya 100 dziro’ yang akan roboh. (1 dziro’ kurang lebih sama dengan satu depah).

Kemudian Nabi Khidir pun menegakkan kembali tembok itu seperti semula dengan menggunakan tangannya. Pada saat itulah Nabi Musa a.s berkata kembali kepada Nabi Khidir.

“Jikalau engkau berkenan, sungguh engkau bisa mengambil upah sebagai ganti dari penolakan penduduk Anthofiyah yang tidak mau menjamu kita dengan memberi makanan itu.” Maka seketika itu pula, Nabi Khidir berkata kepada Nabi Musa “Inilah waktu perpisahan antara saya dan engkau.”

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Kahfi Ayat 77

Melalui ayat ini Allah Swt memberikan informasi tentang keberadaan Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam perjalanan berikutnya setelah terjadinya pembunuhan anak kecil itu. Bahwasanya beliau berdua akhirnya sampai pada sebuah penduduk negeri.

Dan ketika beliau berdua keletihan dan mengalami lapar, beliau berdua pun bermaksud untuk meminta makanan kepada penduduk negeri itu. Namun yang terjadi penduduk itu tidak berkenan memberi.

Selanjutnya ketika beliau berdua masih di tengah penduduk negeri itu di temukanlah sebuah tembok yang hampir roboh dan perlu untuk di tegakkan kembali. Selanjutnya Nabi Khidir menegakkan kembali tembok itu dengan tangan beliau dan peristiwa ini merupakan peristiwa yang luar biasa.

Melihat tindakan Nabi Khidir ini maka Nabi Musa menyarankan untuk tidak menggratiskan atas tindakan Nabi Khidir. Di karenakan penduduk negeri ini tidak mau menyuguhi beliau berdua.

Tafsir Munir Surat Al-Kahfi Ayat 77

Dari perjalanan beliau berdua ini terdapat ketentuan atas kebolehan seseorang yang dalam keadaan lapar untuk meminta makanan dengan jalan bertamu. Bahkan bisa menjadi wajib ketika khawatir terjadi bahaya yang mengancam keselamatannya.

Dan yang terjadi pada beliau berdua itu perjalanan ketika sampai di perkampungan negeri di waktu malam dalam keadaan yang sangat dingin. Permintaan Nabi Musa kepada Nabi Khidir supaya mengambil upah adalah di karenakan keinginan Nabi Musa agar dapat terpenuhi kebutuhan makan. Dan sekaligus menunjukkan kesalahan penduduk negeri itu yang tidak mau memberi makan.

Menurut dari Nabi Saw bahwa kejadian pertama yakni melubangi kapal kemudian Nabi Musa bertanya adalah karena unsur kelupaan. Sedangkan pada peristiwa yang kedua terjadi karena alasan syarat yang tidak terpenuhi menurut Nabi Musa untuk boleh membunuh anak kecil.

Sedangkan pada peristiwa yang ketiga ini yakni meminta upah setelah menegakkan tembok adalah sebuah tindakan sadar yang di lakukan oleh Nabi Musa a.s.

Tafsir Baidhowi Surat Al-Kahfi Ayat 77

Tindakan Nabi Khidir menegakkan kembali tembok di negeri itu, menurut satu riwayat adalah dengan di beri penyangga dari tongkatnya Nabi Khidir. Pendapat kedua tembok itu cukup di usap dengan tangannya Nabi Khidir sehingga kembali tegak.

Menurut pendapat ketiga adalah tembok itu dirobohkan Nabi Khidir kemudian dibangun kembali. Apa yang di minta oleh Nabi Musa untuk mendapatkan makanan tidak lain adalah upaya untuk menyelesaikan masalah kelaparan dan tidak sampai pada unsur mendapatkan keuntungan.

Penutup

Demikianlah kajian 4 tafsir dari Surah Al-Kahfi Ayat 77. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca Juga : Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 78